Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Universitas Hasanuddin (Unhas) Gelombang 113 Posko Desa Watang Pulu melakukan edukasi sosialisasi bertema “Panduan Pembelajaran Bahasa Lontara Bugis” kepada siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 201 Pinrang. Kegiatan ini berlangsung pada Sabtu, 08 Januari 2025 di Dusun Menro, Desa Watang Pulu, Kecamatan Suppa, Kabupaten Pinrang.
Penanggung jawab Program Kerja yang merupakan mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya, Program Studi Sastra Daerah, Ilham menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan aksara dan bahasa Lontara Bugis yang mulai terancam punah di era modern.
“Bahasa Lontara Bugis adalah warisan budaya yang harus kita jaga agar tetap dikenal dan digunakan oleh generasi muda. Dengan edukasi ini, anak-anak dapat mengenal, membaca, dan menulis aksara Lontara,” ujarnya, Minggu (09/02/2025).
Ia menuturkan bahwa pemahaman tentang aksara dan bahasa Lontara Bugis memiliki banyak manfaat, seperti melatih kemampuan multi bahasa sejak dini, meningkatkan kecerdasan kognitif, mempererat hubungan dengan generasi tua, serta menanamkan rasa bangga terhadap identitas budaya.
Sosialisasi ini diawali dengan perkenalan diri, dilanjutkan dengan pemaparan materi, serta sesi tanya jawab. Anak-anak diberikan pelatihan dasar mengenai cara membaca dan menulis aksara Lontara Bugis dengan metode edukatif yang interaktif.
Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya melestarikan warisan budaya agar bahasa dan aksara Lontara tetap eksis di tengah perkembangan zaman. Generasi muda diharapkan tidak hanya mengenal, tetapi juga meneruskan penggunaan aksara ini kepada lingkungan sekitarnya.
Mahasiswa Sastra Daerah tersebut berharap, melalui kegiatan sosialisasi ini, siswa-siswi dapat lebih memahami dan melestarikan bahasa Lontara Bugis. “Harapannya, edukasi ini dapat menjadi langkah awal dalam menjaga warisan budaya agar tetap hidup dan dikenal oleh generasi mendatang,” ungkapnya.
Kepala Sekolah SDN 230 Kec. Suppa, Pak Nasri SPd mengapresiasi kegiatan sosialisasi
pembelajaran bahasa Lontara Bugis ini sangat bermanfaat bagi siswa-siswi. “Melalui kegiatan ini, siswa-siswi dapat memahami sejarah, aksara, serta cara membaca dan menulis dalam bahasa Lontara. Semoga program seperti ini dapat terus dilaksanakan agar generasi muda semakin mengenal, melestarikan, dan
bangga terhadap warisan budaya daerah mereka,” ujarnya.